Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Jurnal

cara menulis daftar pustaka dari jurnal – Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal

Daftar pustaka adalah bagian penting dalam sebuah karya ilmiah. Terutama jika karya ilmiah tersebut menggunakan referensi dari jurnal akademik. Daftar pustaka yang baik dapat membantu pembaca untuk mencari sumber referensi yang dipakai penulis dan membantu menghindari tindakan plagiat. Oleh karena itu, penting bagi penulis untuk memahami cara menulis daftar pustaka dari jurnal dengan baik dan benar.

Langkah pertama dalam menulis daftar pustaka dari jurnal adalah memilih jurnal yang relevan dengan topik yang dibahas. Pilihlah jurnal yang terpercaya dan terkemuka di bidang yang relevan dengan topik karya ilmiah Anda. Pilih jurnal yang telah terbit secara resmi dan memiliki peer-review yang ketat.

Setelah menemukan jurnal yang relevan, perlu diperhatikan cara mengutip jurnal tersebut. Ada beberapa format yang digunakan dalam mengutip jurnal, seperti APA, MLA, dan Chicago. Setiap format memiliki aturan yang berbeda dalam menulis daftar pustaka. Oleh karena itu, pastikan untuk memilih format yang sesuai dengan karya ilmiah yang sedang ditulis.

Format APA, misalnya, mengharuskan penulis untuk menuliskan nama penulis, tahun penerbitan, judul artikel, judul jurnal, jilid dan nomor jurnal, dan halaman dari artikel tersebut. Contohnya adalah:

Cohen, J. (2014). The effect of social media on political communication. Journal of Political Science, 10(2), 23-36.

Sedangkan format MLA mengharuskan penulis untuk menuliskan nama penulis, judul artikel, judul jurnal, volume dan nomor jurnal, tahun penerbitan, dan halaman dari artikel tersebut. Contohnya adalah:

Cohen, Joshua. “The Effect of Social Media on Political Communication.” Journal of Political Science 10.2 (2014): 23-36.

Selain itu, pastikan untuk memeriksa apakah penulis harus menambahkan informasi tambahan seperti DOI (Digital Object Identifier) atau URL dalam daftar pustaka. DOI adalah nomor unik yang diberikan oleh penerbit kepada artikel yang diterbitkan secara online. Sedangkan URL adalah alamat situs web tempat artikel tersebut diterbitkan.

Setelah menentukan format yang akan digunakan, langkah berikutnya adalah menulis daftar pustaka dari jurnal. Pastikan untuk menuliskan semua sumber referensi yang digunakan dalam karya ilmiah Anda. Urutkan daftar pustaka secara alfabetis berdasarkan nama penulis. Jika ada lebih dari satu karya yang ditulis oleh penulis yang sama, urutkan berdasarkan tahun penerbitan.

Perhatikan juga tanda baca yang digunakan dalam daftar pustaka. Gunakan tanda titik setelah nama penulis, tahun penerbitan, dan judul artikel. Gunakan tanda koma setelah judul jurnal dan volume atau nomor jurnal. Gunakan tanda titik dua setelah volume atau nomor jurnal.

Terakhir, pastikan untuk memeriksa kembali daftar pustaka dari jurnal yang telah ditulis. Periksa kesalahan penulisan, seperti kesalahan ejaan atau kesalahan dalam menuliskan tahun penerbitan. Pastikan juga untuk memeriksa apakah semua sumber referensi telah tercantum dalam daftar pustaka.

Dalam menulis daftar pustaka dari jurnal, penting untuk memperhatikan format yang digunakan dan memilih jurnal yang relevan dengan topik yang dibahas. Pastikan untuk menulis daftar pustaka secara alfabetis berdasarkan nama penulis dan memeriksa kembali daftar pustaka yang telah ditulis. Dengan begitu, pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber referensi yang digunakan dalam karya ilmiah Anda dan membantu mencegah tindakan plagiat.

Penjelasan: cara menulis daftar pustaka dari jurnal

1. Memilih jurnal yang relevan dengan topik yang dibahas.

1. Memilih jurnal yang relevan dengan topik yang dibahas.

Langkah pertama dalam menulis daftar pustaka dari jurnal adalah memilih jurnal yang relevan dengan topik yang dibahas. Pilihlah jurnal yang terpercaya dan terkemuka di bidang yang relevan dengan topik karya ilmiah Anda. Memilih jurnal yang tepat akan membantu memberikan kepercayaan pada pembaca bahwa sumber referensi yang digunakan adalah yang terbaik dan terpercaya untuk topik yang dibahas dalam karya ilmiah tersebut. Selain itu, memilih jurnal yang terkemuka dan terpercaya juga akan memudahkan untuk menemukan sumber referensi yang valid dan akurat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih jurnal yang relevan dengan topik karya ilmiah dan memiliki reputasi yang baik agar daftar pustaka yang dibuat dapat memberikan nilai tambah pada karya ilmiah yang dibuat.

2. Memperhatikan cara mengutip jurnal yang sesuai dengan format yang digunakan.

Poin kedua dalam cara menulis daftar pustaka dari jurnal adalah memperhatikan cara mengutip jurnal yang sesuai dengan format yang digunakan. Setiap format yang digunakan untuk menulis karya ilmiah memiliki aturan yang berbeda dalam mengutip jurnal. Oleh karena itu, penulis harus memahami dan mengikuti aturan dalam format yang digunakan agar daftar pustaka yang dibuat benar dan sesuai dengan standar akademik.

Ada beberapa format yang digunakan dalam menulis karya ilmiah, seperti APA, MLA, dan Chicago. Format APA (American Psychological Association), misalnya, menggunakan sistem penulisan nama penulis dan tahun penerbitan dalam teks karya ilmiah, diikuti oleh nomor halaman jika diambil dari halaman tertentu. Sedangkan dalam daftar pustaka, penulis harus menuliskan nama penulis, tahun penerbitan, judul artikel, judul jurnal, jilid dan nomor jurnal, dan halaman dari artikel tersebut. Sedangkan format MLA (Modern Language Association) menggunakan sistem penulisan nama penulis dan nomor halaman dalam teks karya ilmiah, diikuti oleh sumber referensi dalam daftar pustaka. Penulis harus menuliskan nama penulis, judul artikel, judul jurnal, volume dan nomor jurnal, tahun penerbitan, dan halaman dari artikel tersebut dalam daftar pustaka.

Dalam mengutip jurnal, pastikan untuk mengutip sumber referensi yang tepat. Penulis harus menentukan dari mana sumber referensi tersebut diambil, apakah dari cetakan atau dari versi online. Jika diambil dari versi online, pastikan untuk mencantumkan DOI (Digital Object Identifier) atau URL (Uniform Resource Locator) dalam daftar pustaka.

Memperhatikan cara mengutip jurnal dengan benar adalah langkah penting dalam menulis daftar pustaka dari jurnal. Dengan mengikuti aturan dalam format yang digunakan, penulis dapat membuat daftar pustaka yang benar dan sesuai dengan standar akademik.

3. Menuliskan nama penulis, tahun penerbitan, judul artikel, judul jurnal, jilid dan nomor jurnal, dan halaman dari artikel tersebut dalam format APA.

Menuliskan daftar pustaka dari jurnal harus dilakukan dengan benar. Untuk menulis daftar pustaka dengan format APA, penulis harus menyertakan nama penulis, tahun penerbitan, judul artikel, judul jurnal, jilid dan nomor jurnal, serta halaman dari artikel tersebut. Nama penulis harus ditulis lengkap dengan mengikuti format nama belakang, diikuti dengan koma, dan nama depan. Tahun penerbitan harus ditulis dalam kurung setelah nama penulis. Judul artikel harus ditulis dalam huruf kecil, kecuali untuk kata pertama dan nama yang disebutkan dalam judul. Judul jurnal harus ditulis dalam huruf kapital, dan diikuti oleh tanda koma. Jilid dan nomor jurnal harus ditulis sesuai dengan format yang diberikan oleh jurnal. Halaman dari artikel harus ditulis dengan format yang benar, seperti “23-36”. Dalam daftar pustaka, urutkan daftar secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis.

4. Menuliskan nama penulis, judul artikel, judul jurnal, volume dan nomor jurnal, tahun penerbitan, dan halaman dari artikel tersebut dalam format MLA.

Untuk menulis daftar pustaka dari jurnal dalam format MLA, ada beberapa informasi yang perlu dicantumkan. Pertama, nama penulis artikel. Kedua, judul artikel. Ketiga, judul jurnal. Keempat, volume dan nomor jurnal. Kelima, tahun penerbitan. Dan terakhir, halaman dari artikel tersebut.

Pada format MLA, penulisan nama penulis dimulai dengan nama depan dan diikuti dengan nama belakang. Setelah itu, tuliskan judul artikel dalam tanda kutip dan judul jurnal dalam miring. Selanjutnya, tuliskan volume dan nomor jurnal dengan dipisahkan oleh tanda bintang. Setelah itu, tuliskan tahun penerbitan dan halaman dari artikel tersebut.

Contoh penulisan dalam format MLA adalah sebagai berikut:
Cohen, Joshua. “The Effect of Social Media on Political Communication.” Journal of Political Science 10.2 (2014): 23-36.

Dalam penulisan daftar pustaka dari jurnal dalam format MLA, pastikan untuk memeriksa kembali informasi yang dicantumkan, seperti penulisan nama penulis dan tahun penerbitan. Hal ini akan membantu memastikan keakuratan dan konsistensi dalam daftar pustaka Anda.

5. Memeriksa apakah perlu menambahkan informasi tambahan seperti DOI atau URL dalam daftar pustaka.

Poin kelima dalam cara menulis daftar pustaka dari jurnal adalah memeriksa apakah perlu menambahkan informasi tambahan seperti DOI atau URL dalam daftar pustaka. DOI atau Digital Object Identifier adalah nomor unik yang diberikan oleh penerbit kepada artikel yang diterbitkan secara online. DOI memudahkan pembaca untuk menemukan artikel tersebut di internet. Sementara URL adalah alamat situs web tempat artikel tersebut diterbitkan.

Saat menulis daftar pustaka, periksa apakah jurnal yang digunakan memiliki DOI atau URL. Jika ya, pastikan untuk mencantumkannya dalam daftar pustaka. Penggunaan DOI atau URL dapat membantu pembaca untuk menemukan artikel yang digunakan dengan mudah. Selain itu, DOI atau URL juga dapat membantu dalam mencegah tindakan plagiat.

Dalam menambahkan DOI atau URL dalam daftar pustaka, pastikan untuk mengecek kembali apakah nomor DOI atau URL yang dituliskan sudah benar dan masih aktif. Karena ada kemungkinan nomor DOI atau URL mengalami perubahan atau tidak aktif setelah beberapa waktu. Dengan menambahkan informasi tambahan seperti DOI atau URL, pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber referensi yang digunakan oleh penulis dan membantu dalam memperjelas referensi yang digunakan dalam karya ilmiah.

6. Menulis daftar pustaka dengan mengurutkan secara alfabetis berdasarkan nama penulis dan tahun penerbitan.

Poin keenam dalam cara menulis daftar pustaka dari jurnal adalah menulis daftar pustaka dengan mengurutkan secara alfabetis berdasarkan nama penulis dan tahun penerbitan. Setelah menentukan jurnal yang relevan dan mengutip jurnal tersebut sesuai dengan format yang digunakan, maka penulis harus menuliskan daftar pustaka dengan benar. Daftar pustaka harus disusun secara alfabetis berdasarkan nama penulis, dan jika ada lebih dari satu karya yang ditulis oleh penulis yang sama, urutkan berdasarkan tahun penerbitan.

Misalnya, jika terdapat dua artikel dari penulis yang sama, maka urutkan berdasarkan tahun penerbitan. Jika penulis memiliki dua artikel yang diterbitkan pada tahun yang sama, maka urutkan berdasarkan judul artikel. Daftar pustaka yang diurutkan dengan baik akan memudahkan pembaca untuk mencari referensi yang digunakan dalam karya ilmiah tersebut.

Penting untuk diingat bahwa daftar pustaka harus mencantumkan semua sumber referensi yang digunakan dalam karya ilmiah, terutama jika penulis menggunakan informasi atau data dari jurnal yang dijadikan acuan. Oleh karena itu, penting bagi penulis untuk memeriksa kembali daftar pustaka yang telah dibuat untuk menghindari kesalahan penulisan atau kelupaan dalam mencantumkan sumber referensi. Dengan begitu, daftar pustaka yang disusun dengan baik akan membantu mencegah tindakan plagiat dan memberikan kepercayaan pada pembaca bahwa karya ilmiah tersebut memang didasarkan pada referensi yang valid dan terpercaya.

7. Memperhatikan tanda baca yang digunakan dalam daftar pustaka.

Poin ketujuh dalam cara menulis daftar pustaka dari jurnal adalah memperhatikan tanda baca yang digunakan dalam daftar pustaka. Tanda baca sangat penting dalam menulis daftar pustaka karena dapat mempengaruhi pemahaman pembaca terhadap daftar pustaka yang telah ditulis.

Penulis harus menggunakan tanda baca yang tepat untuk setiap informasi yang tercantum dalam daftar pustaka. Sebagai contoh, dalam format APA, penulis harus menggunakan tanda titik setelah nama penulis, tahun penerbitan, dan judul artikel. Sedangkan tanda koma harus digunakan setelah judul jurnal dan volume atau nomor jurnal. Gunakan tanda titik dua setelah volume atau nomor jurnal.

Dalam format MLA, penulis juga harus memperhatikan tanda baca yang digunakan. Gunakan tanda titik setelah nama penulis dan judul artikel. Gunakan tanda kutip untuk judul jurnal. Gunakan tanda koma untuk memisahkan volume dan nomor jurnal, dan gunakan tanda titik setelah nomor jurnal.

Perhatikan juga penggunaan huruf besar dan kecil dalam daftar pustaka. Dalam format APA, penulis harus menggunakan huruf kapital hanya untuk huruf pertama dari judul artikel dan judul jurnal, dan untuk nama penulis. Sedangkan dalam format MLA, huruf kapital harus digunakan untuk setiap kata dalam judul artikel dan judul jurnal.

Dalam menulis daftar pustaka dari jurnal, penulis juga harus memperhatikan penggunaan italic atau cetak miring untuk judul artikel dan judul jurnal. Dalam format APA, gunakan italic untuk judul jurnal sementara judul artikel harus diapit oleh tanda kutip. Dalam format MLA, gunakan italic untuk judul jurnal dan judul artikel.

Dengan memperhatikan tanda baca yang digunakan dalam daftar pustaka, pembaca dapat dengan mudah memahami informasi yang tercantum dalam daftar pustaka. Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa kembali tanda baca yang digunakan dalam daftar pustaka sebelum mengirimkan karya ilmiah.

8. Memeriksa kembali daftar pustaka yang telah ditulis untuk menghindari kesalahan penulisan atau kelupaan dalam mencantumkan sumber referensi.

Poin 1: Memilih jurnal yang relevan dengan topik yang dibahas.

Dalam menulis sebuah karya ilmiah, memilih jurnal yang relevan dengan topik yang dibahas sangatlah penting. Sebuah jurnal yang relevan akan memberikan sumber referensi yang terpercaya dan sesuai dengan topik yang dibahas. Pilihlah jurnal yang telah terbit secara resmi dan memiliki peer-review yang ketat untuk memastikan kualitas dari sumber referensi yang digunakan.

Poin 2: Memperhatikan cara mengutip jurnal yang sesuai dengan format yang digunakan.

Setiap format memiliki aturan yang berbeda dalam menulis daftar pustaka. Oleh karena itu, perlu memperhatikan format yang digunakan dalam karya ilmiah tersebut. Pastikan untuk memilih format yang sesuai dengan karya ilmiah yang sedang ditulis. Format APA, MLA, dan Chicago adalah beberapa format yang biasa digunakan dalam menulis daftar pustaka dari jurnal.

Poin 3: Menuliskan nama penulis, tahun penerbitan, judul artikel, judul jurnal, jilid dan nomor jurnal, dan halaman dari artikel tersebut dalam format APA.

Dalam format APA, penulis harus menuliskan nama penulis, tahun penerbitan, judul artikel, judul jurnal, jilid dan nomor jurnal, dan halaman dari artikel tersebut. Format ini memberikan informasi yang cukup lengkap untuk dapat menemukan sumber referensi dengan mudah.

Poin 4: Menuliskan nama penulis, judul artikel, judul jurnal, volume dan nomor jurnal, tahun penerbitan, dan halaman dari artikel tersebut dalam format MLA.

Dalam format MLA, penulis harus menuliskan nama penulis, judul artikel, judul jurnal, volume dan nomor jurnal, tahun penerbitan, dan halaman dari artikel tersebut. Format ini memberikan informasi yang cukup lengkap untuk dapat menemukan sumber referensi dengan mudah.

Poin 5: Memeriksa apakah perlu menambahkan informasi tambahan seperti DOI atau URL dalam daftar pustaka.

DOI atau Digital Object Identifier adalah nomor unik yang diberikan oleh penerbit kepada artikel yang diterbitkan secara online. URL atau Uniform Resource Locator adalah alamat situs web tempat artikel tersebut diterbitkan. Pastikan untuk memeriksa apakah perlu menambahkan informasi tambahan seperti DOI atau URL dalam daftar pustaka sesuai dengan format yang digunakan.

Poin 6: Menulis daftar pustaka dengan mengurutkan secara alfabetis berdasarkan nama penulis dan tahun penerbitan.

Setelah menentukan format yang akan digunakan, langkah berikutnya adalah menulis daftar pustaka dari jurnal. Pastikan untuk menuliskan semua sumber referensi yang digunakan dalam karya ilmiah Anda dan mengurutkannya secara alfabetis berdasarkan nama penulis dan tahun penerbitan. Jika ada lebih dari satu karya yang ditulis oleh penulis yang sama, urutkan berdasarkan tahun penerbitan.

Poin 7: Memperhatikan tanda baca yang digunakan dalam daftar pustaka.

Perhatikan tanda baca yang digunakan dalam daftar pustaka seperti tanda titik, koma, dan titik dua. Gunakan tanda titik setelah nama penulis, tahun penerbitan, dan judul artikel. Gunakan tanda koma setelah judul jurnal dan volume atau nomor jurnal. Gunakan tanda titik dua setelah volume atau nomor jurnal.

Poin 8: Memeriksa kembali daftar pustaka yang telah ditulis untuk menghindari kesalahan penulisan atau kelupaan dalam mencantumkan sumber referensi.

Terakhir, pastikan untuk memeriksa kembali daftar pustaka dari jurnal yang telah ditulis. Periksa kesalahan penulisan, seperti kesalahan ejaan atau kesalahan dalam menuliskan tahun penerbitan. Pastikan juga untuk memeriksa apakah semua sumber referensi telah tercantum dalam daftar pustaka. Hal ini penting untuk memastikan bahwa daftar pustaka yang dibuat akurat dan sesuai dengan sumber referensi yang digunakan.