berikut ini yang bukan merupakan alternatif dalam merumuskan tujuan pembelajaran adalah . . . . – Pembelajaran merupakan suatu proses yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui pembelajaran, seseorang dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan hidupnya. Oleh karena itu, dalam merencanakan pembelajaran, selalu diperlukan perumusan tujuan yang jelas dan terukur.
Tujuan pembelajaran merupakan suatu pernyataan yang menjelaskan hasil yang diharapkan dari suatu proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran haruslah spesifik, terukur, realistis, relevan, dan dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, banyak alternatif yang dapat dipilih, namun tidak semua alternatif tersebut merupakan pilihan yang tepat. Berikut ini yang bukan merupakan alternatif dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
1. Tujuan yang tidak spesifik
Tujuan yang tidak spesifik merupakan salah satu hal yang harus dihindari dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan yang tidak spesifik cenderung membuat pembelajaran tidak memiliki arah yang jelas. Sebagai contoh, jika tujuan pembelajaran hanya dijelaskan sebagai “mengenal matematika”, maka tujuan tersebut tidak spesifik dan tidak memberikan arah yang jelas kepada siswa tentang apa yang harus mereka pelajari.
2. Tujuan yang tidak terukur
Tujuan yang tidak terukur juga harus dihindari dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan yang tidak terukur cenderung sulit untuk dievaluasi dan diukur keberhasilannya. Sebagai contoh, jika tujuan pembelajaran hanya dijelaskan sebagai “siswa harus lebih berprestasi”, maka tujuan tersebut tidak terukur dan sulit untuk menentukan apakah tujuan tersebut telah tercapai atau tidak.
3. Tujuan yang tidak realistis
Tujuan yang tidak realistis juga harus dihindari dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan yang tidak realistis cenderung membuat siswa tidak termotivasi dan kehilangan semangat belajar. Sebagai contoh, jika tujuan pembelajaran hanya dijelaskan sebagai “siswa harus mendapatkan nilai sempurna”, maka tujuan tersebut tidak realistis dan sulit untuk dicapai oleh siswa.
4. Tujuan yang tidak relevan
Tujuan yang tidak relevan juga harus dihindari dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan yang tidak relevan cenderung membuat pembelajaran tidak bermanfaat untuk siswa. Sebagai contoh, jika tujuan pembelajaran hanya dijelaskan sebagai “siswa harus belajar tentang sejarah Mesir Kuno”, maka tujuan tersebut tidak relevan dengan kebutuhan siswa saat ini dan tidak memberikan manfaat yang konkret bagi siswa.
5. Tujuan yang tidak dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu
Tujuan yang tidak dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu juga harus dihindari dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan yang tidak dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu cenderung membuat siswa kehilangan fokus dan motivasi dalam belajar. Sebagai contoh, jika tujuan pembelajaran hanya dijelaskan sebagai “siswa harus menjadi ahli dalam matematika”, maka tujuan tersebut tidak dapat dicapai dalam waktu singkat dan sulit untuk memberikan arah yang jelas kepada siswa.
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, penting untuk memperhatikan alternatif-alternatif yang tepat dan menghindari alternatif yang tidak tepat. Tujuan pembelajaran yang tepat dapat memberikan arah yang jelas dan membantu siswa mencapai hasil yang diharapkan dalam proses pembelajaran.
Rangkuman
Penjelasan: berikut ini yang bukan merupakan alternatif dalam merumuskan tujuan pembelajaran adalah . . . .
1. Tujuan yang tidak spesifik
Tujuan pembelajaran yang tidak spesifik tidak memberikan arah yang jelas dalam pembelajaran. Hal ini dapat menyebabkan siswa kebingungan tentang apa yang harus dipelajari dan mencapai tujuan pembelajaran yang tidak spesifik. Contohnya, tujuan pembelajaran yang hanya dijelaskan sebagai “mengenal matematika” tidak spesifik dan tidak memberikan arah yang jelas kepada siswa tentang apa yang harus mereka pelajari. Oleh karena itu, dalam merumuskan tujuan pembelajaran, perlu menentukan tujuan yang spesifik agar siswa dapat memahami dengan jelas apa yang harus mereka pelajari dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Tujuan yang tidak terukur
Tujuan yang tidak terukur merupakan salah satu hal yang harus dihindari dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan yang tidak terukur sulit untuk dievaluasi dan diukur keberhasilannya. Tujuan yang tidak terukur cenderung membuat pembelajaran tidak memiliki arah yang jelas dan siswa tidak dapat mengetahui apa yang harus mereka capai. Hal ini dapat membuat siswa merasa tidak termotivasi dan kehilangan semangat belajar.
Sebagai contoh, jika tujuan pembelajaran hanya dijelaskan sebagai “siswa harus lebih berprestasi”, maka tujuan tersebut tidak terukur dan sulit untuk menentukan apakah tujuan tersebut telah tercapai atau tidak. Oleh karena itu, dalam merumuskan tujuan pembelajaran, penting untuk memperhatikan tujuan yang terukur dan dapat dievaluasi dengan jelas. Tujuan yang terukur akan memudahkan siswa dalam mengetahui apa yang harus mereka capai dan dapat memberikan motivasi dalam belajar.
3. Tujuan yang tidak realistis
Tujuan yang tidak realistis merupakan salah satu hal yang harus dihindari dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan yang tidak realistis cenderung membuat siswa tidak termotivasi dan kehilangan semangat belajar. Hal ini disebabkan karena tujuan tidak realistis sulit dicapai dan membuat siswa merasa tidak mampu mencapainya.
Sebagai contoh, merumuskan tujuan pembelajaran hanya dengan fokus pada nilai sempurna adalah salah satu jenis tujuan yang tidak realistis. Tujuan ini tidak mempertimbangkan kemampuan siswa dalam mencapai nilai sempurna dan juga tidak mempertimbangkan bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Hal ini dapat membuat siswa merasa tertekan dan tidak mampu mencapai tujuan yang ditetapkan.
Oleh karena itu, dalam merumuskan tujuan pembelajaran, penting untuk mempertimbangkan kemampuan siswa sehingga tujuan yang ditetapkan dapat dicapai dengan realistis. Tujuan pembelajaran yang realistis dapat memberikan motivasi yang baik bagi siswa untuk belajar dan berusaha mencapai tujuan tersebut.
4. Tujuan yang tidak relevan
Tujuan yang tidak relevan merupakan salah satu hal yang harus dihindari dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan yang tidak relevan cenderung membuat pembelajaran tidak bermanfaat bagi siswa. Penting untuk merumuskan tujuan yang sesuai dengan kebutuhan siswa agar pembelajaran dapat memberikan manfaat yang konkret bagi siswa.
Tujuan yang tidak relevan dapat berupa tujuan yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa saat ini atau tujuan yang tidak memberikan manfaat yang konkret bagi siswa. Sebagai contoh, jika tujuan pembelajaran hanya dijelaskan sebagai “siswa harus belajar tentang sejarah Mesir Kuno”, maka tujuan tersebut tidak relevan dengan kebutuhan siswa saat ini dan tidak memberikan manfaat yang konkret bagi siswa.
Agar tujuan pembelajaran dapat relevan dengan kebutuhan siswa, penting untuk memahami konteks dan situasi siswa saat ini. Tujuan pembelajaran juga harus dapat memberikan manfaat bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari atau dalam mencapai tujuan hidupnya. Hal ini dapat dicapai dengan memahami minat, bakat, dan kebutuhan siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat dirumuskan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang relevan, penting untuk memperhatikan konteks dan situasi siswa serta memberikan manfaat yang konkret bagi siswa. Tujuan pembelajaran yang relevan akan membuat siswa lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar serta memberikan manfaat yang konkret bagi siswa.
5. Tujuan yang tidak dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan pembelajaran merupakan hasil yang diharapkan dari suatu proses pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tujuan tersebut dapat memberikan arah yang jelas dan membantu siswa mencapai hasil yang diinginkan. Salah satu hal yang harus dihindari dalam merumuskan tujuan pembelajaran adalah tujuan yang tidak dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan yang tidak dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu cenderung membuat siswa kehilangan fokus dan motivasi dalam belajar. Hal ini disebabkan karena tujuan tersebut terlalu abstrak dan sulit untuk diukur keberhasilannya. Sebagai contoh, jika tujuan pembelajaran hanya dijelaskan sebagai “siswa harus menjadi ahli dalam matematika”, maka tujuan tersebut tidak dapat dicapai dalam waktu singkat dan sulit untuk memberikan arah yang jelas kepada siswa.
Oleh karena itu, dalam merumuskan tujuan pembelajaran, penting untuk memperhatikan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan pembelajaran haruslah dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu yang realistis dan dapat diukur keberhasilannya. Sebagai contoh, jika tujuan pembelajaran adalah “siswa dapat memahami konsep dasar matematika dalam waktu 3 bulan”, maka tujuan tersebut dapat diukur keberhasilannya dan memberikan arah yang jelas kepada siswa tentang apa yang harus mereka pelajari dalam waktu 3 bulan.
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, penting untuk memperhatikan alternatif-alternatif yang tepat dan menghindari alternatif yang tidak tepat. Tujuan pembelajaran yang tepat dapat memberikan arah yang jelas dan membantu siswa mencapai hasil yang diharapkan dalam proses pembelajaran.